Minggu, 23 Oktober 2011

Sunnah dan Klasifikasi Hadits Dari Segi Kualitasnya

Bismillah

Hadits dan Sunnah

Hadits menurut bahasa : baru atau kabar
Hadits menurut definisi : catatan tentang segala ucapan,
perbuatan dan ketetapan Rasulullah shalallhu 'alaihi wa sallam.

Oleh karena hadits berupa catatan, maka tidak menutup kemungkinan catatan itu salah, kurang, ditambah-tambah atau dipalsukan. Hadits harus dianalisa lebih lanjut.



Sunnah menurut bahasa : kebiasaan
Sunnah menurut definisi : segala ucapan, perbuatan dan ketetapan Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam.


Kedudukan Sunnah
-Sumber hukum kedua setelah Al-Qur'an
-Sebagai tafsir Al-Qur'an


Fungsi Sunnah :
-Bayan Tafshil (Perincian).
Contoh cara wudlu, cara sholat, cara ibadah haji,dll.
-Bayan Takhsish (Pengkhususan).
Contoh perintah sholat jum’at)
-Bayan Ta’yin (Penentu).
Contoh kifarat bagi pelanggar amalan haji)
-Bayan Nasakh (Penghapus Hukum).
Contoh dulu sholat menghadap baitul maqdis)
-Bayan Taqrir (Ketetapan).
Contoh orang yang sholat dua rokaat sebelum maghrib)


Perbedaan antara Al-Qur'an, hadits qudsi dan hadits nabawi

Al-Qur'an   Hadits Qudsi      Hadits Nabawi
Allah           Allah                   Rasulullah
Allah           Rasulullah          Rasulullah

Macam-macam hadits dilihat dari segi kualitas :
1. Hadits shahih.
2. Hadits hasan (baik).
3. Hadits dlo’if (lemah).
4. Hadits maudlu’ (palsu).

Sebenarnya hadits maudlu' atau hadits palsu tidak termasuk dalam kategori, karena itu bukan hadits(mutlak palsu), tapi untuk sekedar pengingat jadi ane masukin kedalam kategori. Wallahu'alam bishawab :)

Unsur pembentuk Hadits
1. Matan artinya adalah kata-kata yang terkandung dalam hadits.
2. Sanad artinya sandaran hadits sehingga sampai kepada si penerima.
3. Perawi artinya orang yang meriwayatkan hadits.

Hadits dilihat dari segi jumlah perawi
1. Hadits mutawatir (hadits yang diriwayatkan dengan banyak sanad yang berlainan perawinya).
2. Hadits masyhur (hadits yang diriwayatkan oleh tiga sanad yang berbeda).
3. Hadits ahad (hadits yang diriwayatkan oleh satu orang).




Sebab-sebab munculnya hadits palsu :
1. Karena hendak meyesatkan manusia dari jalan yang benar.
2. Karena hendak mengacaukan agama.
3. Karena hendak digunakan untuk mencari penghidupan.
4. Karena hendak memperturutkan hawa nafsu para pemimpin yang zalim.
5. Karena ada orang yang menganggap bahwa boleh mengada-adakan sanad bagi ucapan yang baik-baik.
6. Karena hendak membela madzhab secara fanatik.
7. Karena hendak menakut-nakutkan orang untuk mengerjakan kejahatan.
8. Karena ingin mengerahkan orang untuk melakukan perbuatan yang baik.

Tapi walaupun niatnya baik, membuat hadits palsu dengan memakai nama Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam untuk menyandarkan kepada hadits itu tidaklah diperbolehkan.

Beberapa disiplin ilmu hadits:
1. Ilmu rijalul hadits yaitu ilmu yang membahas tokoh-tokoh yang berperan dalam riwayat hadits
2. Ilmu jarh wat ta’dil, yaitu ilmu yang membahas tentang jujur dan tidaknya pembawa-pembawa hadits.
3. Ilmu tanilmubhamat yaitu ilmu yang membahas tentang orang yang tidak nampak perananya dalam periwayatan suatu hadits.
4. Ilmu ilalil hadits yaitu, ilmu yang membahas tentang penyakit-penyakit (cacat-cacat) yang tidak nampak dalam suatu hadits yang dapat menjatuhkan kwalitas hadits tersebut.

Paradigma memahami dan mengamalkan hadits

a. Mempelajari kaidah ilmu mushtholah hadits.
b. Mangamalkan hadits yang sahih.
c. Mengikuti sikap tiga generasi umat islam (sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in).
d. Tidak cukup memahami dan mengamalkan hadits hanya dari segi tekstual.
e. Memahami hadits secara tekstual (karakteristik bahasa arab), sebab diucapkannya hadits, tujuan diucapkannya, dll).

Sekian sedikit info dari ane, semoga bermanfaat, jika ada kesalahan dalam penulisan ane minta maaf gan :) Semoga Bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar